Bab 25 – Katedral (LoTM)
Saat Azik bergumam, ia tanpa sengaja melirik Quentin Cohen, seolah berharap mendapat petunjuk untuk membangkitkan ingatannya. Cohen, dengan mata biru […]
Saat Azik bergumam, ia tanpa sengaja melirik Quentin Cohen, seolah berharap mendapat petunjuk untuk membangkitkan ingatannya. Cohen, dengan mata biru […]
Langit di luar perlahan berubah keemasan saat Klein menatap mata Melissa. Ia mendadak kehilangan kata-kata; tak satu pun dari kalimat
Saat Klein berjalan menuruni Zouteland dan membiarkan angin hangat dan lembap membelai wajahnya, ia tiba-tiba menyadari sesuatu. Ia hanya memiliki
Setelah menaiki tangga dan kembali ke aula resepsi, Klein hendak berpamitan pada Rozanne ketika ia mendengar gadis berambut cokelat itu
Dalam sekejap itu, Klein bahkan sempat percaya bahwa dirinya telah kembali berpindah dunia. Namun, lampu gas elegan yang dikelilingi kisi-kisi
“Baiklah.” Klein menundukkan kepala sedikit sembari kembali mengenakan topi pendeknya. Namun, pikirannya masih sibuk membayangkan seperti apa bentuk Sealed Artifact
“Kita ini para penjaga, tapi sekaligus sekumpulan jiwa malang yang terus-menerus bertarung melawan bahaya dan kegilaan.” Lorong di luar jendela
Begitu mendengar pertanyaan Klein, Dunn memandang keluar jendela ke arah koridor yang mengarah ke Gerbang Chanis. Ia mengeluarkan pipa tembakau,
Melihat papan nama itu, Klein terkejut, tapi di saat yang sama merasa itu masuk akal. Astaga… harus komentar apa soal
Hah… akhirnya lolos juga dari sesi bareng si cenayang… Klein mengembuskan napas panjang. Ia perlahan memutar badan dan membiarkan dirinya