Catatan Penulis (Grimgar)

Aku merasa selama ini menulis tanpa benar-benar memahami siapa Yume itu. Maksudku, aku memang cenderung menyukai orang-orang yang tidak sepenuhnya kupahami—mungkin karena itu juga aku menulis Yume seperti itu. Tapi tetap saja, Yume pasti punya dunianya sendiri. Dan, yah, karena dia adalah gadis seperti itu, segala sesuatunya mungkin terasa samar, dan ada banyak hal yang bahkan mungkin tidak sepenuhnya ia pahami sendiri. Tapi tetap saja, dia punya inti—sebuah pusat diri—meski tidak terlihat jelas.

Kurasa hampir tidak ada orang yang benar-benar tanpa inti seperti itu. Setidaknya dari pengamatanku sejauh ini, aku belum pernah menemukannya. Jadi Yume pasti punya sesuatu di dalam dirinya. Kita pun pernah melihat sekilas akan hal itu, tapi belakangan aku merasa Yume seperti ingin menghindar, seolah menolak untuk menatap langsung hal tersebut.

Ngomong-ngomong, aku bukan tipe orang yang bisa bilang, “Aku ini orang seperti apa, sih? Aku nggak tahu,” tanpa merasa tersiksa karenanya. Biasanya aku akan menerima kenyataan, “Selama ini aku begini, aku sudah melakukan hal-hal seperti ini, jadi aku memang orang seperti ini,” dan aku tidak terlalu mempertanyakannya lagi. Aku sudah menghadapi berbagai macam situasi, dan jarang sekali aku merasa terkejut dengan reaksi diriku sendiri. Bahkan kalau aku bertindak aneh pun, aku bisa menerimanya sebagai bagian dari diriku.

Yume adalah tipe gadis yang cukup toleran terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Tapi, sepertinya ada hal yang membuatnya frustrasi—tentang betapa samar dan tidak pastinya dirinya sendiri. Ia punya dorongan untuk terus maju tanpa banyak ragu, namun sayangnya, arah tujuannya tidak pernah benar-benar jelas. Ia sering kali diliputi keraguan samar, “Apa jalan ini sudah benar?” Dia bukan tipe yang berpikir negatif, tapi juga bukan yang berpikiran positif. Dia sendiri tak tahu apakah sedang melangkah maju atau justru mundur—dan mungkin memang tak ingin tahu.

Dia ingin segalanya menjadi jelas, tapi pada saat yang sama, ingin semuanya tetap kabur. Namun bukan berarti dia berpikir, “Aku sudah cukup begini. Aku akan tetap seperti ini selamanya.” Bukan begitu. Aku jadi bertanya-tanya, akan jadi seperti apa Yume ke depannya? Itulah yang kupikirkan saat menulis cerita pendek ini. Semoga kalian menikmatinya.

Oh, ya—volume ini menandai buku ke-100 yang kuterbitkan sebagai penulis tunggal. Buku pertamaku terbit pada tahun 2004, jadi sudah cukup panjang perjalanannya untuk sampai di titik ini… meskipun anehnya, aku tak merasa begitu. Rasanya, aku akan terus menulis seperti ini sampai suatu hari nanti, saat aku menyadarinya, aku mungkin sudah tiada dari dunia ini.

Baiklah, untuk editorku, Harada-san, untuk ilustratorku, Eiri Shirai-san, untuk para desainer dari KOMEWORKS dan semua pihak lain yang terlibat dalam produksi serta penjualan buku ini, dan tentu saja untuk kalian semua yang kini sedang memegang buku ini di tangan—dari lubuk hati terdalamku, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dan cintaku untuk kalian semua.

Kini, kuletakkan pena untuk hari ini. Semoga kita bisa bertemu lagi.

—Ao Jyumonji


Dukung Terjemahan Ini:
Jika kamu suka hasilnya dan ingin mendukung agar bab-bab terbaru keluar lebih cepat, kamu bisa mendukung via Dana (Klik “Dana”)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Scroll to Top
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x